Saturday, September 11, 2010

Jikalau Jatuh 100 kali, Bangun Lagi..dan Lagi..

Ini salah satu video favoritku. Setiap kali aku kehilangan semangat, terumatama manakala segala sesuatu tidak berjalan seperti yang di harapakan, manakala segala yang kita usahakan belum memperlihatkan suatu kemajuan, JANGAN berhenti...coba lagi dan coba lagi...BANGUN dan BANGUN lagi.

Setiap orang mengalami suatu kegagalan dan kesuksesan. Dan seandainya saja kita jatuh dan gagal 100 kali, dan kita berhenti mencoba, apa yang akan terjadi. Kita tidak akan pernah bangun. Tetapi jika kita jatuh dan gagal 100 kali, tetapi kita tetap bangun dan terus mencoba, tidak begitu jelas mungkin apakah kita akan pasti langusng berhasil, namun yang jelas kita akan menjadi lebih kuta, menjadi lebih bijaksana.


Wednesday, September 8, 2010

Bekerja Atau Menjadi Enterpreneur?


Pernahkah terpikir untuk menjadi Enterpreneur?


Saya pernah ikut sebuah seminar dan salah satu pembicaranya orang yang cukup muda, masih berumur 26 tahun. Dia berasal dari Australia, dan dia berlatar belakang dari keluarga pengajar. Ayahnya seorang kepala sekolah dan Ibunya seorang guru. 

Namun berawal dari suatu keinginannya untuk menjadi orang yang tidak biasa biasa saja, dia memutuskan untuk tidak menempuh jalur pendidikan normal dan pekerjaan normal. Singkat cerita, dia menjadi seorang nterpreneur yang cukup handal dan sukses. Kemauannya yang keras, serta tekat dan semangatnya membawanya menjadi sebuah enterpreneur yang handal, meski dia baru berumur 26 tahun.

Bagaimana dengan anda? Apakah anda akan menempuh jalur umum seperti yang di rumuskan oleh orang tersebut; Sekolah + Bekerja = Mati. Kita menghabiskan sekitar 14 sampai 20 tahun di bangku sekolah, selanjutnya kita bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari sehari, membayar cicilan rumah, membayar tagihan tagihan bulanan, sampai akhirnya kita tua, lalu mati.

Lalu, adakah jalan lain yang tidak sekedar seperti itu? Taukah dan beranikah kita menempuh jalan yang lain?

Tuesday, September 7, 2010

DUNIA INI KEJAM

Suatu hari saat mengisi pelajaran di STM, saya ajukan sebuah pertanyaan kepada anak-anak kelas 2.
"Menurut kamu, apa harapanmu selulus sekolah? Kamu ingin mendapatkan gaji atau penghasilan berapa per bulan?"

yang membuat saya terhenyak sebagian besar jawaban mereka adalah mau penghasilan Rp1 juta sampai dg Rp 2 juta. Uang segitu sudah sangat besar bagi mereka. Padahal hidup di jaman ini, ahh gak cukup dengan segitu. Apalagi kalo di kota besar. Untuk makan saja satu hari minimal Rp 10 rb itupun hanya dengan tempe atau telur separo. So, untuk makan saja tidak cukup.

Tidak salah anak-anak seusia SMA berpendapat seperti itu. Ada beberapa alasan yang membuat mereka berpikir uang segitu sudah cukup untuk hidup.

Salah satunya "pikiran yang belum terbuka akan wacana baru". Dunia ini kejam oiii. Yang nggak kuat hidup akan tergilas jaman. Yang nggak kuat hidup dalam persaingan dunia kerja, wah akan kalah juga. Sistem kerja sekarang banyak yang menggunakan sistem kontrak. Waoo itulah hebatnya para konglomerat perindustrian kita. Selalu ada cara untuk mencari pendapatan yang banyak.

So, jangan salahkan dunia yang kejam ini.

Tapi mari berlatih membuka wacana baru, mempersiapkan diri menghadapi kejamnya dunia. Membuka pikiran baru tentang alternatif untuk mendapatkan penghasilan yang lebih manusiawi, yang tidak hanya sekedar cukup untuk buat makan saja.

Monday, September 6, 2010

Orang Muda Sumber Kreativitas

Seringkali kita temui masa muda merupakan masa yang penuh dengan keingintahuan. Sebenarnya hal ini di mulai semenjak kecil, semenjak kita mulai mengenal dunia. Semenjak itu pula kita mulai mencari cari, mencoba coba, brekreasi dan berinovasi.

Maka tidak salah, jika kreativiats muncul banyak dari orang muda. Dan banyak justru orang sukses karena sejak muda ia mulai memberanikan diri, mengembangkan kreativitas, melangkah, mewujudkan impian impiannya. Sebut saja beberapa tokoh terkenal dunia, seperti Bill gates, Steve Jobs dan beberapa tokoh yang pernah kita kenal, mereka memulai sesuatu ketika masih muda, bahkan beberapa memutuskan menghentikan sekolah demi mengejar suatu mimpi ketika mereka masih muda.

Bukan berarti kita harus meningglakan sekolah untuk itu, tetapi yang lebih penting adalah, arahkan keingintahuan, kreativitas, kreasi dari sejak muda, untuk membangun sesuatu mimpi dan bukan hanya sekedar eksistensi diri. 

Orang muda, langkahkan kakimu, sambut hari depanmu depan segenap mimpi dan cita citamu. Jangan sia siakan semangat mudamu, darah muda mu, sumber kreativitasmu.